Oleh: Endang Kurnia*
SPIRIT 1 Muharam bukan sekadar momentum seremonial semata, tetapi harus menjadi komitmen spiritual bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia.
Tahun Baru Islam juga bukan sekadar perubahan kalender, tetapi ruang untuk introspeksi dan perbaikan diri dalam menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai ajaran agama, yang penulis istilahkan dengan Re-charging iman.
Salah satu resolusi paling penting yang dapat diambil pada 1 Muharam adalah meninggalkan segala bentuk perbuatan haram.
BACA JUGA:Empat Atap Ruang SD Ambruk
Perayaan 1 Muharam sejatinya merefleksikan umat Islam pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat ketika berhijrah dari Kota Makkah ke Kota Madinah.
Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga simbol dari perpindahan spiritual dan moral. Orang-orang yang berhijrah pasti mengalami banyak pergeseran yang penuh tantangan dan rintangan, tetapi itu semua demi menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih saleh.
Semangat hijrah Nabi saat itu mengajarkan kita tentang pentingnya meninggalkan keburukan dan berburu kebaikan.
Dalam konteks modern, meninggalkan perbuatan haram adalah bentuk hijrah yang sangat relevan. Perbuatan haram dan terbelakang yang kerapkali masih terjadi ialah tindakan-tindakan seperti radikalisme, munculnya aliran-aliran yang menyesatkan, perilaku korupsi, merusak lingkungan, kebiasaan minuman keras, narkoba, ataupun tindakan sejenis yang tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain.
BACA JUGA:Curhat Warga saat Pemilu Awal: Tolong Perbaiki Jalan dan Benahi PPDB
Selain perkara-perkara haram yang telah disebutkan, salah satu hal yang juga penting untuk ditinggalkan adalah mengundi nasib dengan bermain judi online.
Belakangan ini, judi online telah menjadi fenomena yang memprihatinkan di Indonesia. Berdasarkan hasil survei Drone Emprit yang dimuat oleh tempo.co, bahwa Indonesia menjadi basis pemain judi online terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 201.122 orang.
Drone Emprit adalah sebuah platform yang digunakan untuk menganalisis data media sosial dan percakapan online. Sedangkan laporan dari Polri sudah berhasil menangkap 142 tersangka yang menjajaki judi online sejak 23 April hingga 6 Mei 2024.
Tidak tanggung-tanggung dampak dari permainan judi online tersebut, selain menyebabkan gangguan psikis, finansial, judi online juga bisa menyebabkan kematian.
BACA JUGA:Eti Unggul Telak pada Pemilu Awal di Kelurahan Sukapura Kota Cirebon