KUNINGAN-Pilkada di Kuningan kemungkinan bersar akan terjadi head to head.
"Nah, Head to headnya siapa, silakan nanti dilihat," jelas Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) M Indra Purnama.
Kata dia, soal sosok yang sudah muncul beberapa ke publik, Indra menyebut hanya ada 4 tokoh terbaik saja saat ini yang muncul.
BACA JUGA:Curhat Warga saat Pemilu Awal: Tolong Perbaiki Jalan dan Benahi PPDB
Yakni Anggota DPR RI Fraksi PKB H Yanuar Prihatin, H Dian Rachmat Yanuar, dan 2 kader internal PDIP, yakni HM Ridho Suganda dan Rana Suparman.
"Saya lihat ada Pak Yanuar, kemudian Pak Dian. Kalau Pak Rana dan Pak Ridho saya pikir kansnya sama-sama nih di PDIP"
"Di luar itu saya belum melihat. Karena sejauh ini yang muncul dan punya potensi agak tinggi ya berempat itu"
BACA JUGA:Eti Unggul Telak pada Pemilu Awal di Kelurahan Sukapura Kota Cirebon
"Tapi terlepas apakah calon-calon yang tidak termasuk ke dalam koalisi ini akan bikin poros baru atau melebur dengan poros yang sudah ada," papar Indra menjawab pertanyaan wartawan usai diskusi publik menjelang Pilkada Kuningan di Otaku Cooffe & Roastery, Jalan Baru Awirarangan, Kuningan, beberapa hari lalu.
Meski dia menyebut hanya ada 4 terkuat yang muncul sebagai Calon Bupati Kuningan, namun Indra mengatakan bahwa semua nama yang kini sudah muncul ke publik adalah mereka yang serius maju di Pilkada Kuningan 2024.
"Kalau dari 11 nama yang dimunculkan, kayaknya serius semua. Kalau terkait ada yang mundur atau nanti ada yang mundur, saya pikir prosesnya sudah dilakukan, karena logistiknya sudah dikeluarkan juga," jelas Indra Purnama.
BACA JUGA:Putusan Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Hakim Tegaskan Objektif
Kesemuanya yang sekarang sudah muncul, Indra menyebutnya merupakan tokoh-tokoh yang kuat. Seperti Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Ia mengatakan adalah tokoh kuat secara internal di Kabupaten Kuningan. Kenapa Dian dipermasalahkan soal netralitas ASN?
"Karena memang Dian mempunyai pasukan ASN. Pak Dian ini sosok yang kuat di Kabupaten Kuningan. Makanya dipermasalahkan soal netralitas ASN-nya. Nanti bisa terjadi polarisasi di sana," tuturnya.
Maka dari itu, Indra mengingatkan seluruh ASN di Kabupaten Kuningan agar sebisa mungkin dapat menjaga jarak dengan proses politik agar tidak terpolarisasi.