INDRAMAYU-Pemkab Indramayu yang berhasil mempertahankan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 1,5 juta ton per tahun.
Dan, diharapkan pada tahun 2024 ini dapat meningkatkan produksi GKG sampai 1,8 juta ton.
“Indramayu tertinggi di Jabar dan nasional, kita berkomitmen untuk membangun Indramayu agar Jabar maju, Indramayu maju, karena ketahanan pangan yang kuat dan pengendalian inflasi yang efektif, Indramayu dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Jabar,” tutur Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman.
BACA JUGA:Belanda vs Turki: Ambisi Si Pesawat Kecil
Herman contohkan, bantuan pompanisasi di Kecamatan Bangodua yang bekerjasama dengan Kementan RI, sehingga target 1,8 juta ton GKG bisa tercapai pada tahun 2024 ini.
Serkda hadir di Kabupaten Indramayu dalam rangka rapat koodinasi (rakor) program percepatan optimalisasi pencapaian indikator makro pembangunan di Ruang Ki Tinggi Setda Indramayu, kemarin.
Dan, sebagai andalan ketahanan pangan di Jawa Barat dan nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap memberikan dukungan bagi Kabupaten Indramayu untuk mencapai target produksi padi 1,8 Juta ton pada tahun 2024 ini.
BACA JUGA:Ujang Bustomi Merapat ke Imron
Pada kesempatan tersebut, Herman membahas banyak hal dengan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina dan jajaran birokrasi Pemkab Indramayu, mulai dari sekretaris daerah (sekda), staf ahli, asisten daerah, kepala perangkat daerah, sampai camat dan kepala desa.
Pembahasan menekankan pentingnya upaya menurunkan angka kemiskinan, angka pengangguran terbuka, dan mengatasi stunting.
BACA JUGA:Muter-muter ala Gus Mul: Coklit, Jumatan, Makan, hingga Ruang Kerja
Bahkan berharap Indramayu mampu menjadi pelopor dalam mewujudkan zero new stunting atau tidak ada kasus stunting baru.
“Melalui rakor ini, memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan Pemkab Indramayu untuk kesejahteraan masyarakat. Kami pun berharap Pemkab Indramayu jadi pelopor wujudkan zero new stunting di Jabar,” tukas Herman.