Perubahan iklim global semakin mengancam kehidupan. Program Kampung Iklim (Proklim), langkah nyata meminimalisir perubahan iklim. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, terus menambah, mendorong, dan membina proklim secara berkelanjutan.
Kepala DLH Kota Cirebon dr Yuni Darti SpGK mengatakan, Proklim sudah berjalan baik di beberapa RW Kota Cirebon. Bahkan, penghargaan nasional diraih untuk kategori Proklim. Tahun ini, DLH membina RW 15 Permata Harjamukti Kelurahan Kalijaga, untuk menjadi Proklim nasional. “DLH terus menambah jumlah Proklim di Kota Cirebon. Ini bagian dari upaya nyata menekan perubahan iklim,” ucapnya.
Kehadiran Proklim, lanjutnya, sangat berguna untuk perbaikan dan mitigasi iklim. Proklim menyumbang oksigen yang baik untuk kehidupan manusia. Juga, secara nyata membantu meminimalisir perubahan iklim. Dengan komponen yang ada, ucap Yuni Darti, Proklim menjadi sumber penghasilan ekonomi masyarakat. Karena itu, DLH komitmen untuk terus meningkatkan jumlah kampung Proklim di Kota Cirebon.
Ketua RW 15 Permata Harjamukti Kelurahan Kalijaga Ida Farida Ramli menjelaskan, lahan 7 ribu meter yang dikerjasamakan, digunakan untuk pengelolaan tujuh kelompok. Yaitu, Kelompok Pertanian Hortipark Agrigardina, Kelompok Budidaya Ikan Mina Permata, Bank Sampah Carangka Runtah, Koperasi Hortipark Agrigardina Balarea, KWT Mutiara Asri, Kelompok Usaha Bersama Permata Mandiri, dan Rumah Kerajinan Ranggon Rengganis.
Ada 103 orang tergabung dalam tujuh kelompok tersebut, dibawah binaan RW 15 Permata Harjamukti. Kedepan, lanjutnya, wilayahnya yang berdekatan dengan Sungai Pacit, akan dijadikan kawasan Eco Village Pariwisata. Segala kemajuan itu, kata Ida Farida, atas binaan dan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui DLH. “Kami bersemangat, untuk menjadi kampung Proklim nasional,” ucapnya. (ysf)