Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Mayor (Purn) Suanda Dimakamkan di Cirebon

Senin 20 May 2024 - 21:50 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

“Ya, dia baik sekali. Kita sama-sama daftar jadi prajurit TNI AL dari Cirebon. Saya melihat informasi kecelakaan itu di TV. Tapi, informasi di WA grup juga ada. Kita juga kaget, wah ini orang Cirebon," ujar Hidayat.

KNKT MASIH LAKUKAN PENDALAMAN
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai menyusun tahapan investigasi menyeluruh kecelakaan pesawat dengan nomor ekor PK-IFP itu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya akan menganalisa percakapan antara pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk tahapan investigasi. “Dilakukan investigasi selanjutnya, tetapi nanti menunggu informasi-informasi yang lain setelah apa yang kita bongkar, termasuk percakapan dengan menara pengawas. Itu nanti kita dengarkan," kata Soerjanto Tjahjono, Senin (20/5).

Dia menyampaikan, selain menganalisa percakapan antara pilot dan petugas menara pengatur lalu lintas udara, KNKT juga akan memeriksa sejumlah serpihan yang ada dalam bagian pesawat.

BACA JUGA:Implementasi HSSE: Pelindo Regional 2 Cirebon Edukasi Keselamatan Kerja

Menurut Soerjanto, hal itu nantinya akan membantu mengumpulkan data-data penyebab atas terjadinya insiden kecelakaan pesawat tersebut. “Kami mencatat ada mesin yang jatuh di sebelah sana (tempat terjatuhnya pesawat, red) dan ada baling-baling yang jatuh," ucapnya.

“Kita juga catat semua posisi-posisinya. Itu nanti dari posisi jatuhnya mencoba bagaimana sikap pesawat ketika terakhir sebelum menabrak pohon," tambah Soerjanto.

Sejauh ini KNKT belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai dugaan penyebab terjadinya kecelakaan udara yang mengakibatkan tiga kru pesawat meninggal. “Belum ada. Terlalu dini kita menyebutkan penyebab," ujarnya.

BACA JUGA:DWP Rupbasan Memperingati Hardiknas

Dia menambahkan untuk saat ini seluruh puing dan badan pesawat telah dibawa ke Pondok Cabe untuk penyelidikan dan investigasi lebih lanjut. “Layak atau tidak, kami belum bisa bicara karena kan masih harus mempelajari dulu data-data semuanya," tandas Soerjanto. (rdh/ant/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait