DENPASAR- TNI-Polri menyelenggarakan Apel Gelar Pasukan Operasi Puri Agung 2024 dalam rangka Pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali. Hal ini bertujuan memastikan kesiapan pengamanan saat berlangsungnya agenda internasional itu.
“Apel gelar pasukan kali ini bertujuan memastikan kesiapan kami dan tentunya rekan-rekan TNI dalam mengamankan World Water Forum ke-10,” ujar Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran usai Apel Gelar Pasukan di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Rabu (15/5/2024).
Komjen Fadil menuturkan, 43 kepala negara direncanakan hadir dalam WWF. Selain itu, ada 4 organisasi nasional dan 194 menteri negara, termasuk perwakilan Kabinet Indonesia Maju. WWF akan dgelar mulai 18 sampai 25 Mei 2024.
Lebih lanjut, Komjen Fadil menyebut event ini sangat penting karena membicarakan isu air, pangan, dan energi. Ketiga topik itu sangat krusial untuk saat ini, di mana dunia harus satu suara. Karena itu, bersama TNI, Polri akan bekerja mengamankan para kepala negara tersebut.
BACA JUGA:Layani dan Lindungi Jamaah
TNI akan membentuk Komando Gabungan Terpada VVIP, serta Polri dengan Ops Puri Agung 2024. “TNI sudah membentuk komando gabungan terpadu VVIP, kami di Polri membentuk Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Puri Agung 2024 untuk mengamankan tamu VVIP yang bergabung bersama Paspampres dan tentu tamu VVIP,” jelas Fadil Imran di laman resmu Humas Polri.
Dalam operasi ini, Polri melibatkan 5.791 personel dengan dilengkapi command centre. “Diharapkan command centre yang modern ini bisa lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas dilapangan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pangkogabwilhan lI Marsda TNI M Khairil Lubis mengatakan WWF kali ini Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah setelah berjalan beberapa tahun sebelumnya.
Ia mengatakan, permasalahan air yang akan dibahas saat WWF, tidak terlepas dari adanya global warming (pemanasan global). Menurutnya, global warming merupakan ancaman yang nyata.
BACA JUGA:Bupati Imron Pastikan Kepatuhan Perusahaan terhadap Hak Pekerja
Oleh sebab itu, katanya, kehadiran para kepala negara untuk pembicaraan masalah air, kesejahteraan bagi masyarakat bisa terselesaikan.
“Memang masalah air itu tidak lepas dari Global Warming yang dari 15 tahun lalu pada masa Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden kita sudah mengingatkan dan memang kita rasakan bahwa Global Warming itu nyata, Seperti air sudah mulai berkurang, hutan semakin gundul, banjir sering terjadi, longsor dan lain-lain sebagainya,” katanya. (rc)