Catatan Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group
ADA rumah makan khas Sunda di pedalaman Kabupaten Sumedang yang sedang viral akhir-akhir ini. Namanya Warung Salam.
Rumah makan ini menggoda banyak kalangan. Termasuk di antaranya para pesepeda. Ada sejumlah cyclist yang mengayuh sepeda sengaja untuk bisa makan siang di warung tersebut.
Tak tanggung-tanggung, para pegowes tersebut rela mengayuh sepada mereka dari Kota Tasikmalaya menuju Warung Salam. Warung yang lokasinya persis di kaki Gunung Cakrabuana.
BACA JUGA:Kawasan Rebana Terus Berproses
Jika dilihat jarak memang tidak terlalu jauh. Dari pusat Kota Tasikmalaya menuju ke warung tersebut sekitar 60 km. Namun, jika dilihat dari medannya sangat menantang.
Para pegowes yang dipimpin oleh Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda tersebut harus melewati tanjakan maut dan terkenal padat. Dari Kota Tasik, langsung mengarah ke Rajapolah di Kabupaten Tasikmalaya.
Setelah itu baru bergabung ke jalan nasional yang menghubungkan Bandung-Jogjakarta. Jalur tersebut terkenal tanjakkan mautnya yang lumayan panjang. Setelah masuk Ciawi di Kabupaten Tasikmalaya, mulai jalan menanjak, walau masih tipis-tipis. Baru selepas itu ada tanjakan curam dan panjang. Namanya Tanjakan Gentong.
Bisa dibayangkan, mobil saja harus diganjal supaya tidak mundur. Apalagi sepeda, walau bisa digowes tetapi sangat berat. Karena tanjakannya tiba-tiba belok dan curam. Tanjakan Gentong itu berakhir di Kadipaten. Sebuah wilayah yang menjadi tapal batas Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
BACA JUGA:Demo Jilid 4, Warga Surakarta Datangi Kantor Bupati
Dari Kadipaten langsung ke Malangbong yang sudah masuk ke wilayah Kabupaten Garut. Kondisi jalannya memang datar dan cenderung menurun. Hanya saja jalur itu sangat padat dan bahkan macet total, ketika itu. Para pegowes terpaksa mencari jalan setapak di kiri jalan utama agar tetap bisa melaju, walau sangat pelan.
Setelah sampai Pasar Malangbong, kemudian memilih rambu lalu lintas yang ke arah Sumedang. Mulanya kondisi jalannya datar. Hanya kadang menanjak dan menurun. Setelah itu masuk ke Kabupaten Sumedang, melalui jalur Wado-Cilengkrang. Kemudian mengikuti rambu belok kanan ke arah jalur Desa Sukajadi.
Dari Desa Sukajadi Kecamatan Wado ke Warung Salam memang sudah dekat. Hanya saja jalannya lumayan menanjak cukup panjang, hingga menjelang ke lokasi warung yang viral itu.
Akhirnya sampailah ke warung yang kecil di kaki Gunung Cakrabuana tersebut. Warung ini berada di Desa Cimungkal, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. Warung ini juga sudah dekat dengan tapal batas Sumedang-Majalengka.
BACA JUGA:Kosgoro Sebagai Wadah Pengabdian
Warung ini sudah lama ada. Hanya, warung di tengah-tengah perkebunan teh ini belum terkenal seperti sekarang. Di warung ini para sepeda menghabiskan waktu istirahat sangat lama, lebih dari 1 jam. Karena harus menunggu giliran dengan pemesan yang lebih dulu datang.