MAJALENGKA - Wabah penyebaran Deman Berdarah Dengune (DBD) di Majalengka semakin menjadi-jadi.
Tercatat di wilayah binaan UPT Puskesmas Panyingkiran Kecamatan Panyingkiran saat ini sudah ada 7 orang penderita DBD.
Sebagai tindakan antisipasi biara wabag DBD tidak menyebar, maka dilakukan fogging
BACA JUGA:M Arif Kurniawan Kembali Jadi Pj Sekda Untuk Tiga Bulan ke Depan, Tidak Ada Pelantikan Lagi
Pada Selasa 26 Maret lalu, telah dilaksanakan fogging ke Desa Cijurai karena ada bocah laki-laki 9 tahun yang positif terjangkit DBD.
“Kami lakukan fogging di lingkungan rumahnya di Cijurai dan lingkungan sekolahnya di Blok Kepuh Desa Cijurai untuk mematikan nyamuk dewasa penyebab DBD,” ujar Petugas medis penanggung jawab program penyakit DBD pada Puskesmas Panyingkiran, Akbar Asri Angga usai melakukan pengasapan saat berbincang di Puskesmas Panyingkiran.
Menurut Akbar di Puskesmas Panyingkiran telah memiliki alat fogging dan kerap dipinjam warga untuk penyemprotan.
BACA JUGA:33 Ruas Jalan Kabupaten Cirebon Batal Diperbaiki Tahun Ini, Karena Usulanya Ditolak Pemprov Jabar
Racun untuk fogging disediakan secara gratis dari Dinas Kesehatan dan Pemerintahan Desa Cijurai juga memiliki alat fogging sehingga bisa digunakan untuk antisipasi penyebaran DBD.
Selain di Cijurai, pihaknya juga melakukan abatesasi di Desa Karyamukti yang diduga ada warganya yang terjangkit DBD, termasuk di Desa Leuwiseeng.
BACA JUGA:Tahun Ini Jalan di Depan SMAN 1 Jamblang Diperbaiki, Pakai Hotmix dengan Anggaran Rp500 Juta
Kabag TU Puskesmas Panyingkiran, Titin Suhartini, SKM menyebutkan untuk menanggulangi penyebaran penyakit DBD, pihaknya dipimpin Kepala Puskesmas Panyingkiran, Yullinar Sembiring SKM SSt melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah pegawai sesuai arahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
“Jumlah penderita DBD pada bulan Maret ini meningkat karena pancaroba," ujarnya.