MAJALENGKA - Siswa kelas 1 di sebuah SD swasta di Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, meninggal dunia pada Jumat 22 Maret 2024 lalu, akibat demam berdarah dengue (DBD).
DBD menyerang anak berusia 7 tahun ini, setelah sebelumnya mendapat perawatan di RSUD Majalengka.
Melihat kondisi ini, Puskesmas Munjul langsung mengambil tindakan cepat dengan memberikan abatesi dan melakukan fogging di SDIT Insan Kamil.
BACA JUGA:Pasar Murah Bakal Digelar 4 Kali, Catat Lokasi dan Tanggalnya
"Setelah ada laporan pada Jumat malam bahwa ada siswa SDIT Insan Kamil yang meninggal karena DBD, pada Sabtu 23 Maret, petugas dari Dinkes langsung melakukan penyemprotan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD," kata Kasubag TU Puskesmas Munjul Lilis Noviani Solihah, SKM yang diiyakan oleh petugas surveilans, Ary Susanti.
Lilis menegaskan bahwa untuk mencegah penyebaran DBD, cara yang lebih efektif daripada fogging adalah dengan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) atau gerakan kebersihan lingkungan.
Ia menjelaskan pada bulan Maret 2024, jumlah penderita DBD di wilayah binaan Puskesmas Munjul mencapai 5 orang.
BACA JUGA:Perbaikan ACP Gedung Setda Cirebon Terunda, Ini Alasannya
"Masyarakat harus aktif dalam melaksanakan Gerakan 3M yaitu mengubur, menutup, dan menguras bak mandi atau genangan air agar nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak dan menyebarkan penyakit DBD," ujar istri Mulyana Alamsyah, SKM, ini.
Dia mengakui bahwa Puskesmas Munjul tidak memiliki alat fogging dan petugas untuk mengoperasikannya, sehingga jika ada laporan dari masyarakat yang meminta fogging, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk melakukan pengasapan guna membunuh nyamuk dewasa.
"Yang pasti, gerakan kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk harus ditingkatkan oleh masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit DBD tersebut," tandasnya.
BACA JUGA:Asyik..THR ASN Bakal Cair Besok, Tanggal 27 Maret
Dimana, kata dia mereka yang berasal dari Desa Sidamukti, Kelurahan Cijati, dan Kelurahan Majalengka Kulon. Sedangkan pada Januari 2024, terdapat satu penderita DBD, dan pada Februari terdapat 2 penderita DBD.
"Pada bulan Maret ini, terdapat seorang warga di Jalan Pahlawan, Kelurahan Majalengka Kulon, yang positif terjangkit DBD namun telah sembuh," jelas Lurah Majalengka Kulon, Roswati SIP MSi.
Ada lagi yang terkena DBD yakni siswa SMPN 3 Majalengka dari luar Kelurahan Majalengka Kulon.