Puasa Membentuk Jiwa Penyabar

Jumat 22 Mar 2024 - 16:23 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Imam Nur Suharno*

SALAH satu sebutan dari bulan Ramadan adalah sebagai syahrul shabr (bulan kesabaran). Menjalankan perintah ibadah puasa itu sendiri merupakan bukti kesabaran.

Puasa ialah separuh dari kesabaran (H.R. Tirmidzi). Kesabaran adalah pilar terbesar bagi setiap akhlak mulia dan bagi upaya untuk menghindari akhlak tercela. Puasa Ramadan membentuk karakter seorang muslim menjadi penyabar. 

Karena itu, tidak heran jika bulan Ramadan disebut sebagai bulan kesabaran. Nabi SAW bersabda, “Puasa bulan kesabaran dan puasa tiga hari di setiap bulan adalah puasa sepanjang tahun.” (H.R. Ahmad dan Muslim).

Disifati sebagai bulan kesabaran, karena terkumpul di dalam bulan Ramadan tiga jenis kesabaran; sabar melaksanakan ketaatan kepada Allah, sabar meninggalkan kemaksiatan kepada-Nya dan sabar dalam menghadapi ketentuan-Nya.

BACA JUGA:IPHI Gelar Khotmil Quran dan Bukber

Alquran telah memerintahkan agar kaum Muslimin terus meningkatkan kesabaran dalam menghadapi berbagai kondisi.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 200).

Melatih kesabaran dapat meningkatkan kesabaran. Kesabaran yang dilatih secara terus menerus dapat menjadi kebiasaan. Nabi SAW bersabda,

“Barangsiapa yang menyabar-nyabarkan diri (berusaha untuk bersabar), maka Allah akan menjadikannya sebagai orang yang sabar.” (H.R. Bukhari).

BACA JUGA:Giliran Ojol Dapat Jaminan Sosial

Esensi dari ibadah puasa ini adalah menahan diri dari berbagai macam nafsu, seperti rasa lapar, emosi, dan syahwat.

Puasa juga dapat disamakan dengan berlatih untuk memerangi hawa nafsu tersebut. Dengan puasa Ramadan seseorang dapat meningkat kesabarannya.

Tidak sedikit godaan bagi orang berpuasa selama bulan Ramadan. Mulai dari makanan dan minuman yang menggoda selera dan diskon belanja besar-besaran yang menggoda keinginan agar bisa keluar rumah; membicarakan keburukan orang lain; dan orang lain yang mencela serta menyulut emosinya. 

Menghadapi hal itu, Nabi SAW memberikan solusi melalui sabdanya, “Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata kotor, dan jangan pula bertindak yang bodoh.

Tags :
Kategori :

Terkait