Pemkab-Satuan Pendidikan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jabar Jalin Kerja Sama

Rabu 20 Mar 2024 - 16:52 WIB
Reporter : Deden F
Editor : Deden F

Pemerintah daerah membangun kerja sama dengan Satuan Pendidikan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jabar terkait implementasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Kampus Siaga Kependudukan (KSK). Ini dalam rangka mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran di sekolah.

Penandatanganan kerja sama berlangsung di ruang rapat Linggajati Setda Kuningan, Rabu (20/03). Yakni dengan melibatkan 39 SMP, 26 SMA, dan 4 Perguruan Tinggi di Kuningan sebagai pilot project.

Kepala DPPKBP3A Kuningan Drs H Uca Soemantri MSi menyampaikan, bahwa siswa atau peserta didik merupakan aset yang harus dioptimalkan tingkat pemahaman dalam bidang kependudukan. Sebab pada hakikatnya, mereka adalah calon-calon orang tua bagi anak-anaknya di masa mendatang.

“Untuk itu, program ini penting karena merupakan langkah awal pembentukan sekolah dan kampus siaga kependudukan yang akan menjadi bekal bagi para peserta didik baik dari SMP, SMA/SMK, dan mahasiswa dalam memberikan edukasi terkait kependudukan. Hal ini tak lain sebagai intervensi pemerintah, untuk menghindarkan generasi yang akan datang dari adanya kemungkinan stunting sehingga penurunan prevalensi stunting dapat tercapai,” ungkapnya.

BACA JUGA:AKBP Willy: Jaga Kamtibmas Selama Ramadan

Lebih dari itu, lanjutnya, program tersebut untuk meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, memperbaiki pola asuh, dan meningkatkan mutu kesehatan keluarga di masa depan. 

Adapun SSK dan KSK adalah program yang mengintegrasikan sekolah dengan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana, ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran, serta di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.

Sementara Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat berharap bahwa pilot project dengan melibatkan 26 SMP, 39 SMA, dan 4 Perguruan Tinggi yang mengawali program SSK dan KSK dapat berhasil diterapkan.

“Karena pada akhirnya anak-anak didik kita akan dewasa dan berkeluarga, untuk itu harus dibekali oleh ilmu dan pengetahuan terkait kependudukan. Sehingga saatnya nanti, akan menjadi keluarga berencana yang didambakan,” ujarnya.

BACA JUGA:Sukses Sulap Gedung Disporapar Tak Kumuh Lagi, Malam Bermandi Cahaya

Menurutnya, isu kependudukan menjadi tantangan dalam pembangunan berkelanjutan di Kuningan. Yakni dengan jumlah penduduk yang sangat besar mencapai angka 1,4 juta jiwa, menjadi tantangan untuk menyiapkan penduduk usia muda agar lebih peduli.

“Semoga program ini dapat mengurangi angka stunting di kemudian hari. Stunting merupakan permasalahan yang perlu ditangani secara komprehensif dan multi sektoral, maka melalui pencanangan program ini diharapkan permasalahan stunting dapat teratasi,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara pihak Satuan Pendidikan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jabar, Disdikbud Kuningan, DPPKBP3A Kuningan, serta para kepala sekolah yang ikut dalam perjanjian kerja sama tersebut. (ags)

Kategori :