CIREBON- Tahun ini merupakan musibah banjir terparah yang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon.
Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro mengatakan, banjir besar yang melanda 9 kecamatan di Cirebon timur diakibatkan curah hujan yang tinggi di Kabupaten Kuningan.
Selain itu, karena tata guna lahan yang menyebabkan run off meningkat atau dengan kata lain daerah resapan air berkurang.
BACA JUGA:Dampak Banjir di Cirebon Timur: Sekolah-sekolah dan Pabrik Libur
“Malam Rabu hujan deras di Kabupaten Kuningan berlangsung sekitar tiga jam. Sementara di Kabupaten Cirebon, di daerah Ciledug hujannya cukup lebat," kata Dwi, Rabu 6 Maret 2024.
Dwi mengatakan pihaknya akan mengambil langkah preventif dengan melakukan normalisasi pada empat sungai limpas, termasuk Sungai Singaraja, Ciputih, Ciberes, dan Cisanggarung.
Kata dia, itu akan dilakukan pada bulan Mei tahun ini.
BACA JUGA:Sisa Kebakaran Dibiarkan Saja
“Normalisasi ini sebagai upaya antisipatif terhadap potensi banjir tahun berikutnya," terangnya.
Dalam musibah banjir tersebut ada 2 orang meninggal dunia akibat musiba banjir yang terjadi di wilayah Timur Kabupaten Cirebon ini.
Kedua korban merupakan warga Desa Ambit dan Desa Ciuyah.
BACA JUGA:Market Penjualan Home Appliance Terus Tumbuh
Korban mengalami kecelakaan saat terjadi banjir.
Dari data yang ada, orang pertama adalah warga Desa Ambit yang membantu evakuasi di Desa Ciuyah.
Dimana, korban terpeleset, kemudian terbentur benda keras.