Ramadan 2024: Berpotensi Beda di Awal, Sama di Akhir

Senin 04 Mar 2024 - 21:59 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

Pemantauan hilal awal Ramadan akan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia. “Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” terang Adib.

Adib menyebut, rukyatulhilal akan dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di daerah.

Sidang isbat penentuan awal Ramadan dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Secara hisab, kata Adib, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024 M atau bertepatan 29 Syakban 1445 H. “Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”,” tandasnya.

BACA JUGA:Seleksi Paskibraka Kuningan, 42 Siswa Terpilih dari 100 Pendaftar

BEDA DI AWAL, SAMA DI AKHIR
Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah diprediksi serempak antara pemerintah dengan Muhammadiyah.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengatakan pihaknya telah menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024, dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024.

“Insya Allah Idul Fitri bareng. Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas," kata Abdul Mu’ti saat menyampaikan ceramah dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru di Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara.

BACA JUGA:Peringatan Harlah Pagar Nusa Ke-38 di Kuningan Berlangsung Khidmat dan Meriah

Mu'ti yang dikenal humoris itu pun berkelakar, karena lebaran antara pemerintah dan Muhammadiyah berbarengan, sehingga sidang Isbat penetapan idul fitri nanti tidak perlu digelar. “Jadi tidak perlu sidang Isbat, sehingga hemat anggaran,” jelasnya, dikutip pada Senin, 4 Maret 2024. (awr)

Kategori :