MAJALENGKA - Indek Kerawanan Pemilu (IKP) di Kabupaten Majalengka pada Pemilu 2019 cukup tinggi.
Mantan anggota Bawaslu Kabupaten Majalengka, Dede Sukmayadi menyatakan IKP Kabupaten Majalengka berada pada peringkat ke-2 tingkat Jawa Barat (Jabar), dan peringkat ke- 17 tingkat nasional.
“Indek Kerawanan Pemilu Kabupaten Majalengka peringkat ke-17 se-Indonesia dan peringkat ke-2 di Jabar setelah Kabupaten Bandung pada Pemilu 2019 lalu. Semoga pada Pemilu 2024 IKP Majalengka jauh lebih baik dan itu butuh pengawsan tidak hanya Bawaslu, tapi juga juga insan pers,” kata Dede.
Dijelaskan Dede, ada lima fokus masalah yang merupakan kerawanan pelanggaran pemilu. Yakni, memakai pakaian atau atribut parpol di TPS, undangan memilih, persoalan pada tahapan pungut hitung, kekurangan dan keterlambatan penerimaan dan pengiriman logistik, tertukarnya surat suara, perbedaan data C- 1.
“Ttidak adanya saksi dan ditundanya waktu pemungutan suara di beberapa TPS,” ujarnya saat menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Pungut Hitung pada Pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024 bersama Media se-Kabupaten Majalengka di Ball Room Hotel Garden, Senin (8/2).
BACA JUGA:GT Kertajati Banjir, BIJB Berjalan Normal
Sementara itu, Koordinator Diviisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Majalengka, Nunu Nugraha menjelaskan, kegiatan tersebut bisa menjadi pencerahan pelaksanaan Pemilu 2024.
Nunu sangat mengapresiassi kiprah dan kinerja jasa media. “Dengan adanya media dunia menjadi terang benderang dan tidak buram lagi,” ujarnya.
Senada, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Fauzi Akbar Nurdiansyah mengajak insan pers untuk ikut hitung pada pelaksanaan Pemilu 2024 pada Rabu (14/2).
Fauzi mengajak pers untuk bisa berkolaborasi dalam proses pungut hitung dengan menyajikan info yang akurat.
“Kita sudah dua bulan melakukan pengawasan pada proses Pemilu serentak 2024 ini, sayang apabila banyak resisten penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran,” kata Fauzi.
BACA JUGA:1.300 Rumah Terendam, 3.500 Jiwa dari Tiga Desa di Kecamatan Kertajati Terdampak Banjir
Ia mengingatkan agar tidak ada mobilisasi money politics dan harus pastikan pemilih yang bisa menggunakan hak pilih dengan bebas sesuai sesiai hati nurani, tanpa ancaman dan itimidasi dari pihak manapun,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka, Dede Rosada berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil pemilu yang baik.
“Kita prihatin pada pemilu sebelumnya 96 persen memilih di pileg karena uang, padahal seharusnya pemilih dapat besikap tegas jangan terima uang dan tidak memilihnya,” ujar Dede saat sambutan membuka acara sosialisasi.
Ia mengajak insan media sebagai pilar demokrasi mengawal Bersama proses pungut hitung Pemilu 2024. Dede menyebut bahwa pemilu sarana kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin bangsa dan wakilnya yang harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan.
BACA JUGA:Bawaslu Pastikan Pengawas TPS Bekerja Maksimal
“Bawaslu tugasnya mengawasi tahapan pemilu dan peran media sangat penting untuk menginformasikan info ter update yang benar dan tidak hoaks,” tandasnya. (ara/ono)