MAJALENGKA - Menjadi seorang panjual jamu keliling sudah menjadi pilihan Eka (30) wanita asal Wonogiri yang kini tinggal di Gang Masjid Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka.
Eka lebih memilih menjadi penjual jamu daripada kerja di pabrik. Ibu dua anak ini mengaku pernah kerja di sebuah pabrik, tapi tidak lama. Ia keluar dan menjadi panjual jamu.
Eka menceritakan setiap hari sekitar pukul 4.00 dini hari meracik sendiri ramuan jamu secara tradisional bekal ilmu dari ibunya. Lalu, pagi harinya Eka keliling untuk menjual jamu menggunakan sepeda motor.
“Ramuan jamunya tentu tidak menggunakan bahan pengawet, karena hari itu juga harus habis,” ujar lulusan SMA ini.
BACA JUGA:GGM Terlarang Jadi Lokasi Kampanye
Ia menjelaskan, harga jamu racikannya satu porsi hanya Rp3 ribu saja. Adapun penghasilan yang diperolehnya tidak tentu. “Kadang mendapatkan Rp70 ribu hingga Rp100 ribu lebih. Tergantung rezeki yang diteriman hari itu,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan koran ini, kemarin. (ara)