CIWARINGIN-Dua ruangan kelas di SMP Negeri 2 Ciwaringin terbakar hebat, Sabtu malam (25/11) sekitar pukul 18.45 WIB. Akibatnya, atap bangunan kelas 7 B dan 7 A ludes terbakar, sekolah mengalami kerugian Rp 200 juta.
Peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga setempat yang lewat sekolah. Saksi yang melihat ada kepulan asap dan api di sekolah, langsung melaporkan ke Polsek Ciwaringin dan Pemadaman Kebakaran Pos Jaga Palimanan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, Ferry Afrudin mengatakan, pihaknya menerima laporan dari seseorang bernama Adi, sekitar pukul 18.45 WIB, bahwa bangunan SMP Negeri 2 Ciwaringin di Blok 3, Desa Beringin terbakar.
Pihaknya langsung menerjunkan anggota regu III Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Palimanan ke lokasi kejadian. Namun, setibanya di lokasi kejadian, api sudah membesar. Sehingga, dua armada Damkar dari Pos Jaga Arjawinangun dan Pos Jaga Weru didatangkan untuk membantu melakukan pemadaman.
BACA JUGA:Jalan Licin, Truk Oleng Nyungsep Masuk Parit
“Dengan tiga armada mobil Damkar, api berhasil dipadamkan sekitar 1 jam 10 menit. Kemudian 15 menit pendinginan. Dipastikan tidak ada korban jiwa dan luka. Pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta," kata Ferry Afrudin.
Sementara itu, Kapolsek Ciwaringin, Iptu Baban Kurbandi melalui Kanit Reskrim, Ipda Mashuri juga mendatangi lokasi yang terbakar. Dampak kebakaran itu, atap bangunan kelas 7 B dan 7 A ludes terbakar. Kemudian ada satu kelas lainnya, yang terkena dampak kebakaran itu.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, peristiwa itu disebabkan karena adanya bakar sampah yang dilakukan pada siang hari.
Api dikira padam, namun karena angin pada sore hari, api perlahan benyebar ke tumpukan kayu bekas meja, dan menyebar ke kelas.
BACA JUGA:Klaim Stok Beras Surplus, Bulog Cirebon Siapkan Cadangan Beras untuk Bencana Alam
“Posisi sampah terlalu dekat dengan bangunan kelas. Dugaan kebakaran karena sampah. Siang mungkin ada percikan api belum padam, kebetulan ada tumpukan meja bekas yang rusak, api nyamber kesitu. Karena tidak ada yang jaga, api besar ke plafon kelas,” katanya. (cep)