
Pemkab Cirebon telah menetapkan bangunan PG Karangsuwung sebagai edu heritage. Sehingga, PG Karangsuwung berpotensi menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Cirebon.
Demikian dikatakan Pamong Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Iman Hermanto, kemarin.
Dijelaskannya, penetapan Pabrik Gula (PG) Karangsuwung sebagai edu heritage karena ada sejumlah alasan. Pertama, kata Iman, PG Karangsuwung memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda di Indonesia.
Kedua, karena memiliki arsitektur yang unik dan khas, dimana bangunan ini mencerminkan perpaduan antara gaya arsitektur Eropa dan lokal.
BACA JUGA:Komitmen Berantas Peredaran Miras
“Alasan ketiga, lokasinya cukup strategis, dekat dengan pusat kota dan mudah diakses,” katanya.
Keempat, lanjut Iman, potensi pendidikan, dimana bangunan ini memiliki potensi besar sebagai sarana pendidikan, terutama dalam bidang sejarah, arsitektur, dan budaya. Kelima, konservasi dan pelestarian,
“Dengan menjadikan PG Karangsuwung sebagai edu heritage, diharapkan bangunan ini dapat dilestarikan dan dilindungi untuk generasi masa depan,” ujar Iman.
Menurutnya, ada sejumlah manfaat ketika sebuah bangunan dijadikan sebagai edu heritage, salah satunya adalah menjadi sarana pendidikan sejarah dan budaya yang efektif dan menarik. “Edu heritage dapat membantu mengembangkan kesadaran sejarah dan menghargai perjuangan dan prestasi masa lalu,” tuturnya.
BACA JUGA:Rogoh Kocek Pribadi dan Patungan Perbaiki Jalan Rusak
Edu heritage, lanjutnya, dapat membantu melestarikan bangunan bersejarah dan menghindari kerusakan atau penghancuran. “Edu Heritage juga dapat membantu mengembangkan ekonomi lokal melalui pariwisata dan pendidikan,” tandasnya.
Ketika telah menjadi edu heritage, kata Iman, PG Karangsuwung berpotensi menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Cirebon.
“Setelah jadi edu heritage maka selanjutnya PG Karangsuwung ini bisa menjadi destinasi wisata,” ungkapnya.
Saat ini, sambung Iman, bangunan PG Karangsuwung masih menjadi aset PG Rajawali. “Nanu, ketika sudah jadi destinasi wisata maka pengelolaannya akan dibicarakan untuk dilakukan MoU,” tandasnya.
BACA JUGA:Janji Tuntas sebelum Arus Mudik