UGJ Gelar Industrial Gathering dan Start-Up Expo

Senin 06 Jan 2025 - 20:33 WIB
Reporter : M Hasanuddin
Editor : M Hasanuddin

“Melalui model penthahelix yang melibatkan berbagai kalangan, kita dapat menghadapinya dengan pendekatan strategis,” kata Mukarto. 

Ia juga menegaskan bahwa riset tidak akan maksimal tanpa dukungan pengembangan implementasi dari kalangan industri, regulasi pemerintah, dan penguatan narasi.

Mukarto menekankan bahwa akademisi sebagai penggerak pengetahuan tidak boleh terjebak dalam menara gading. 

Tuntutan pasar dan dunia industri semakin tinggi, dan jika tidak beradaptasi, kita akan ketinggalan dan tidak lagi dibutuhkan oleh dunia industri. 

“Jika kita terus aktif berkolaborasi dengan industri, harapannya adalah dunia industri akan mengaplikasikan hasil riset dari perguruan tinggi. Jangan sampai hasil riset berhenti di perpustakaan atau dokumen pribadi,” tegasnya.

Mukarto juga menyinggung bahwa industri berperan penting dalam menggerakkan implementasi. 

Jika ada start-up yang bagus dan dapat ditangkap oleh kalangan industri, maka peluang ini bisa diimplementasikan oleh mahasiswa untuk menjadi produk inovatif yang siap dipasarkan.

Pemerintah, lanjut Mukarto, juga memiliki peran dalam membangun ekosistem, termasuk program pendanaan untuk mendorong inovasi. 

“Sejauh mana keseriusan pemerintah dalam mendukung pengembangan ini?” tanyanya. 

Civil society juga penting untuk meningkatkan perekonomian bangsa, dan media memiliki peran sebagai katalisator perubahan.

“Media tidak hanya menyebarkan informasi, tetapi juga membangun narasi positif atas apa yang dihasilkan oleh akademisi,” ujar Mukarto.

Agus Gumilar, Tim Kerja Pengendalian Mutu Perguruan Tinggi LLDIKTI, mengapresiasi kolaborasi UGJ dengan dunia industri dan pemerintah daerah agar riset perguruan tinggi dapat optimal dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Menurutnya, ini adalah upaya bersama dalam kolaborasi dari semua pihak. 

“Bersama UGJ, ini merupakan pertama kalinya kami melakukan kerjasama program MBKM Kewirausahaan untuk membangun jiwa wirausaha dan inovatif di kalangan mahasiswa,” katanya.

Prof Dr Ummi Narimawati MSi selaku Dewan Pakar LLDIKTI, menyampaikan bahwa MBKM Kewirausahaan ini sudah membuahkan hasil yang baik karena pelaksanaannya dapat dilihat dari kegiatan Start-Up Expo dan Industrial Gathering ini. 

“Ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya membutuhkan pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga belajar di luar kelas,” katanya. (abd/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait