MAJALENGKA – Seorang warga asal Desa Sukawera, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka diduga terinfeksi virus difteri.
Saat ini, pasien tersebut tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit (RS) Mitra Plumbon Majalengka.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) H Agus Susanto SSos MSi, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Endang Triana SST, mengatakan bahwa virus difteri kembali menyebar di Kabupaten Majalengka.
Pihaknya menerima informasi bahwa seorang warga Desa Sukawera, Kecamatan Ligung, terinfeksi virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
BACA JUGA:LS Skincare Reborn Raih Penghargaan Prestisius
"Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Majalengka sudah menangani pasien ini dengan pemberian antibiotik profilaksis. Sementara itu, pasien masih dirawat di ruang isolasi RS Mitra Plumbon Majalengka," jelas Endang kepada Radar, Senin (23/12/2024).
Pihak Dinkes bersama Dinkes Provinsi Jawa Barat juga sudah melakukan swab terhadap anggota keluarga pasien yang pernah kontak langsung dengan yang bersangkutan. Hasilnya pun sudah dikirim ke Bandung.
"Sample swab sudah dibawa ke Bandung pagi tadi pukul 10.00 WIB. Mudah-mudahan hasilnya negatif. Awalnya, pihak keluarga mengira pasien menderita amandel/tonsilitis, bahkan ada rencana untuk operasi dengan pihak RS. Jadi, kita masih menunggu hasil laboratorium dulu," jelasnya.
Menurut Endang, kasus difteri memerlukan penanganan yang serius dan spesial.
BACA JUGA:Perbaikan Permanen Jembatan di 2025
Kasus ini mengingatkan pada kejadian serupa di tahun 2016 saat ia menjabat sebagai Kepala Puskesmas Ligung.
"Pada tahun 2016, kasus yang sama terjadi di daerah utara Kota Angin, yakni Kecamatan Ligung. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada empat pasien dari Blok Loji, Desa Ligung, Kecamatan Ligung. Sekarang, kasus serupa terjadi di Sukawera, Kecamatan Ligung lagi," tuturnya.
Endang belum dapat menyebutkan nama pasien yang tengah menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon Majalengka tersebut.
Pada tahun 2016, kata Endang, kasus tersebut melibatkan satu keluarga yang tinggal serumah. Bahkan, pemeriksaan medis dilakukan langsung oleh tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang turun langsung ke wilayah Ligung.
BACA JUGA:Pertanyakan Dana Sharing