CIREBON-Hujan deras yang mengguyur wilayah barat Kabupaten Cirebon pada Rabu malam (27/11) mengakibatkan tembok rumah milik Sugandi (45), warga Blok Krasak, Desa Walahar, Kecamatan Gempol, ambruk sekitar pukul 20.00 WIB.
Rumah Sugandi yang terletak di bawah dataran tinggi menjadi lokasi limpahan air dari atas saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
Aliran air yang deras tersebut menghantam dinding rumah hingga roboh, diperparah oleh kondisi tembok yang sudah lembab.
“Hujan deras menyebabkan air dari dataran tinggi menghantam dinding rumah Sugandi, sehingga roboh. Ditambah lagi kondisi dindingnya lembap,” ujar petugas Tagana Kabupaten Cirebon, Muhamad, Kamis (28/11).
BACA JUGA:Tidak Terpengaruh Musim Hujan
Meski tidak ada korban jiwa, keluarga Sugandi terpaksa mengungsi ke rumah mertuanya. Kondisi tembok rumah yang berukuran 4x6 meter itu banyak mengalami retakan dan dikhawatirkan akan runtuh kembali.
“Di rumah itu ada lima orang. Karena tembok lainnya juga retak, kami bersama Forkopimcam menyarankan agar keluarga Sugandi mengungsi untuk sementara waktu ke rumah mertuanya,” tambah Muhamad.
Forkopimcam Kecamatan Gempol, petugas Tagana, dan perangkat desa setempat telah meninjau lokasi kejadian.
Berdasarkan asesmen yang dilakukan, rumah Sugandi dinilai membutuhkan bantuan segera. Pihak Tagana akan mengajukan permohonan bantuan logistik ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: PT KAI Daop 3 Cirebon Tetapkan Daerah Pemantauan Khusus Libur Natal dan Tahun Baru 2025
“Kami segera mengajukan bantuan logistik, seperti makanan siap saji, kasur, dan kebutuhan lainnya. Jika proposal selesai, bantuan akan langsung disalurkan oleh Dinsos,” terang Muhamad.
Selain bantuan darurat, rumah Sugandi yang temboknya sudah rapuh direncanakan untuk dirobohkan dan dibangun ulang. Tagana bersama Dinsos, Forkopimcam, dan Baznas telah berkoordinasi untuk pelaksanaan pembangunan. (cep)