CIREBON – Kota Cirebon, yang memiliki luas 39 km persegi, memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, di antaranya ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Hal ini diungkapkan oleh Calon Wakil Walikota, Suhendrik, di sela-sela debat kandidat ketiga, Rabu (20/11) di Hotel Prima.
Menurut Suhendrik, Paslon Beres (Bersama Eti Herawati-Suhendrik) bahwa konsep pembangunan ekonomi hijau dan ekonomi biru adalah gagasan yang dimiliki oleh Paslon nomor urut 2.
Konsep ini, menurut Suhendrik, menggunakan pendekatan baru. Aspek ekonomi hijau, misalnya, lebih berfokus pada lingkungan, pengurangan emisi, hingga mitigasi bencana alam.
Untuk ekonomi hijau, menurut alumnus SMAN 6 Cirebon, di Kota Cirebon, kami akan mendorong pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) lebih banyak lagi.
Saat ini, RTH di Kota Cirebon baru mencapai 9 persen dari target 20 persen. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan aset-aset yang ada sebagai ruang terbuka hijau.
“RTH sebenarnya bisa dibangun di tingkat RW dan kelurahan. Kita punya Stadion Bima seluas 16 hektare, yang merupakan stadion terbesar di Kota Cirebon, dan itu juga bisa dimanfaatkan sebagai RTH,” terangnya.
Sementara itu, untuk ekonomi biru, Suhendrik yang juga merupakan kandidat Doktor Ilmu Politik Unpad Bandung, menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan sumber daya laut, baik di tepi pantai barat maupun di dalamnya.
Kota Cirebon selama ini dikenal sebagai penghasil cumi terbesar kedua di Indonesia, dan ini perlu didorong agar dapat bermanfaat bagi masyarakat pesisir dan ekonomi nasional.
Selanjutnya, pengembangan potensi pelabuhan, dengan melakukan koordinasi dengan Pelabuhan Perikanan Kejawanan dan bersinergi dengan PT Pelindo, juga akan dilakukan.
Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi peningkatan ekonomi Kota Cirebon. (abd)