INDRAMAYU-Dalam upaya melestarikan budaya dan mengangkat potensi lokal, ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Indramayu berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori pemakaian sarung tenun terbanyak, Jumat (22/11).
Acara yang berlangsung di Alun-Alun Puspawangi ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mempromosikan produk kerajinan tangan khas Indramayu.
Dengan mengenakan beragam motif sarung tenun yang indah, para ASN terlihat kompak dan semarak.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pemecahan rekor, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya berupa kain tenun.
BACA JUGA:Perkuat Kualitas Pelayanan Publik
Pjs Bupati Indramayu, Dr H Dedi Taufik MSi, dalam sambutannya, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ini.
“Ini adalah bukti nyata bahwa kita semua memiliki semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya lokal. Melalui pemecahan rekor MURI ini, kita harapkan sarung tenun Indramayu semakin dikenal luas dan mampu meningkatkan kesejahteraan para pengrajin,” ujarnya.
Dedi berharap, dengan adanya pemecahan rekor MURI ini, minat masyarakat terhadap produk-produk kerajinan tangan lokal, khususnya sarung tenun, akan semakin meningkat.
Ditegaskannya, Pemerintah Kabupaten Indramayu berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor UMKM, dan melestarikan warisan budaya daerah.
BACA JUGA:2 Ton Pupuk Subsidi Diselewengkan di Majalengka, Polisi Amankan Pelaku Berinisial DH
Acara ini bertujuan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Selain itu, juga bertujuan mempromosikan kain sarung Majalaya, produk kain unggulan dari Jawa Barat.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Forkopimda Indramayu, dan para pejabat di lingkungan Kabupaten Indramayu. (han)