Emas Antam Anjlok Tajam, Turun Rp30.000 per Gram, Efek Kemenangan Trump di Pilpres AS?

Kamis 07 Nov 2024 - 14:20 WIB
Reporter : Asep Deni Hamzah
Editor : Asep Deni Hamzah

RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan signifikan sebesar Rp30.000, menjadi Rp1.543.000 per gram. Serupa, harga buyback atau jual kembali emas Antam juga turun sebesar Rp30.000 ke level Rp1.366.000 per gram.

Penurunan ini sejalan dengan melemahnya harga emas global yang tertekan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia pada Rabu (6/11/2024) ditutup melemah tajam sebesar 3,07 persen menjadi US$2.659,24 per troy ounce. Posisi ini merupakan yang terendah sejak pertengahan Oktober atau dalam 13 hari perdagangan terakhir, sekaligus penurunan terdalam sejak Juni 2024.

Kemenangan Trump, yang telah memperoleh 295 suara electoral college mengungguli Kamala Harris dengan 224 suara, memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi penguatan dolar AS. Menurut analis StoneX, Rhona O'Connell, kemenangan Trump dapat memperkuat dolar, sehingga melemahkan permintaan emas yang menjadi lebih mahal bagi investor non-dolar.

BACA JUGA:Pemkab Siap Wujudkan Desa Ramah Disabilitas

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan antisipasinya terhadap dampak kemenangan Trump bagi perekonomian Indonesia. Perry menegaskan bahwa dinamika global, termasuk hasil Pilpres AS, akan berimbas pada berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Kami memantau perkembangan terkini dari pemilu AS," ujar Perry. BI, lanjutnya, mempelajari prediksi pasar atas hasil Pilpres AS dan menguraikan tiga dampak utama yang perlu diantisipasi:

  1. Tekanan pada Nilai Tukar Rupiah
    Perry memperkirakan kemenangan Trump dapat memberikan tekanan pada rupiah.

  2. Tekanan terhadap Aliran Modal
    Potensi penurunan aliran modal ke Indonesia dapat berdampak pada perekonomian.

  3. Ketidakpastian di Pasar Keuangan
    Ketidakpastian ini dapat memperburuk kondisi pasar global dan domestik.

Bank Indonesia, kata Perry, terus mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi dampak-dampak tersebut pada perekonomian Indonesia.

 

Kategori :