Ahmad Syaikhu Ingatkan Generasi Muda tentang Kesuksesan: Jangan Berharap Instan

Jumat 01 Nov 2024 - 14:37 WIB
Reporter : Asep Deni Hamzah
Editor : Asep Deni Hamzah

RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, memberikan pesan kepada generasi muda tentang proses meraih kesuksesan dalam hidup.

Pesan ini disampaikan oleh Ahmad Syaikhu, yang berpasangan dengan Ilham Habibie (ASIH), dalam kunjungannya ke industri manufaktur di Jalan Pinang, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (31/10/2024).

Pria yang akrab disapa Ustadz Ahmad Syaikhu ini menegaskan bahwa mencapai kesuksesan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

"Kunci sukses yang pertama adalah kemauan. Perusahaan ini, misalnya, dimulai sejak tahun '94 dengan kemauan yang luar biasa," ujar Syaikhu.

Syaikhu menambahkan bahwa kunci sukses kedua adalah kerja keras, sementara yang ketiga adalah kolaborasi.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Siap Dilaksanakan Tahun 2025, Pertaruhan Pemerintahan Presiden Prabowo

"Yang kedua tentu kerja keras, ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dari waktu ke waktu perlu ada perbaikan. Dan yang ketiga, perbaikan itu seringkali datang justru dari kolaborasi," jelasnya.

Oleh karena itu, Syaikhu meminta generasi muda untuk tidak mengharapkan kesuksesan secara instan.

"Ingin sukses secara instan akhirnya malah bermain judi online, berharap menang besar, eh bukannya untung, malah kalah terus. Ini karena pola pikir yang instan," katanya.

"Jangan berharap sukses instan, jangan merasa bisa hebat sendirian, atau berharap sukses cepat, padahal prosesnya panjang. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk meraih kesuksesan di masa depan," tambahnya.

Dalam pencalonannya di Pilgub Jabar 2024, Syaikhu menyebut bahwa pasangan ASIH berkomitmen untuk membantu generasi muda meraih kesuksesan.

Salah satunya melalui lembaga pendidikan yang akan dikembangkan agar terhubung dengan industri. Menurutnya, hal ini juga sebagai upaya untuk menekan angka pengangguran anak muda di Jawa Barat.

"Ini yang sering saya tekankan, kita ingin ada hubungan yang kuat antara pendidikan dan kebutuhan industri. Misalnya, saat ini industri membutuhkan tenaga ahli di bidang robotika, tetapi banyak SMK belum menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidang ini," jelasnya.

"Ke depannya, kami ingin memastikan kebutuhan SDM ini terpenuhi dengan dukungan pemerintah provinsi dalam mempersiapkan pendidikan yang relevan," tandasnya.

 

Kategori :