Komitmen Sejahterakan Petani

Minggu 20 Oct 2024 - 18:30 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

Pada 2018, produksinya hanya mencapai 72.868 kuintal. Sementara pada 2019, turun menjadi 71.039 kuintal.

Akan tetapi, produksi padi di Kertajati tidak selamanya merosot; tahun berikutnya kembali meningkat menjadi 78.492 kuintal (2020) dan 79.972 kuintal (2021).

Namun, peningkatan produksi itu hanya bertahan selama dua tahun; pada 2022, kembali turun menjadi 77.659 kuintal. Data terakhir pada 2023 menunjukkan produksi padi di Kertajati juga merosot menjadi 75.816 kuintal.

BACA JUGA:Inovasi untuk Keberlanjutan: XL Axiata Luncurkan Zero Waste Pertama di HUT ke-28

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, menyoroti persoalan tersebut. Menurutnya, perlu ada aturan khusus agar luas pertanian di Majalengka tetap terjaga.

"Solusinya adalah mengeluarkan Perda, sehingga jika ada ploting 100.000 hektar untuk pertanian, itu akan diproteksi oleh pemerintah daerah. Siapa pun pemiliknya, meskipun berganti kepemilikan, tidak ada masalah. Namun, proteksi 100.000 hektar itu harus tetap terjaga selama Perda itu tidak dicabut," kata Syaikhu saat memperingati Hari Tani Nasional di Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Kebijakan mempertahankan luas lahan pertanian, jelasnya, bukan berarti pemilik lahan tidak bisa menjualnya.

Akan tetapi, pemerintah harus segera mengambil tindakan agar luas lahan pertanian tetap terjaga. Penyediaan lahan pertanian baru adalah salah satu solusinya.

BACA JUGA:Tim Satgas Khusus Pencegahan Bidang Cyber Aktif Pantau Medsos Paslon

"Saya kira sangat layak di Majalengka, dengan daerah yang subur seperti ini, untuk membuat ploting daerah bagi pertanian. Pada akhirnya, ini bukan masalah tidak boleh diperjualbelikan; silakan diperjualbelikan, tetapi peruntukan lahan di sana harus tetap untuk lahan pertanian," ucapnya.

Syaikhu menegaskan bahwa langkah yang diambilnya bukan sekadar wacana, tetapi demi kesejahteraan para petani. Jika terpilih menjadi Gubernur Jabar, kesejahteraan petani akan menjadi perhatian utama.

"Saya sangat senang bisa bertemu dengan para petani di sini. Mudah-mudahan, pertemuan ini dapat menjadi langkah awal untuk mencari solusi yang lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di Majalengka dan Jawa Barat secara umum," katanya.

Salah satu terobosan yang digagas Syaikhu untuk kesejahteraan petani adalah mengalihkan fokus subsidi ke sektor hilir pertanian. 

BACA JUGA: 70 Persen Program Perencanaan Bappeda Dilaksanakan Langsung di Lapangan

Menurutnya, selama ini kebijakan pemerintah lebih banyak berfokus pada sektor hulu, seperti pengadaan bibit dan pupuk, sementara petani sering tidak merasakan manfaat langsung dari bantuan tersebut.

"Jika subsidi dari pusat itu di hulu, kita di Jabar fokus di hilir, jadi bisa lebih baik. Dengan langkah ini, petani di Jawa Barat bisa menjadi lebih sejahtera," pungkasnya. (bae)

Tags :
Kategori :

Terkait