Inflasi di Kota Cirebon terus terjaga sejak beberapa bulan lalu. Pada bulan September, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat inflasi Year on Year (y-o-y) sebesar 0,83 persen.
Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto, menuturkan bahwa pada September 2024, inflasi y-o-y di Kota Cirebon tercatat sebesar 0,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,54. Capaian ini menjadikan Kota Cirebon sebagai kota dengan inflasi terendah di Jawa Barat pada September 2024.
”Inflasi y-o-y tertinggi terdapat di Kota Bekasi, yaitu sebesar 2,34 persen dengan IHK sebesar 107,05,” jelasnya.
Inflasi y-o-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Di bulan September 2024, 15 komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi y-o-y antara lain adalah sigaret kretek mesin (SKM), sewa rumah, sigaret putih mesin (SPM), upah asisten rumah tangga, beras, mie, biaya akademi/perguruan tinggi, mobil, gula pasir, pemeliharaan/service, roti manis, batagor, bawang putih, melon, dan bimbingan belajar.
Sementara itu, 15 komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi y-o-y antara lain adalah cabai merah, daging ayam ras, tomat, bawang merah, udang basah, bensin, buah naga, wortel, tempe, pisang, jagung manis, daun bawang, cabai rawit, labu siam/jipang, dan sawi putih/pecay/pitsai. (apr)