Belasan guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Plumbon, mengikuti Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Berdasarkan Hasil Tes Diagnostik dan Penggunaan Aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar).
Agenda tersebut, digelar di salah satu hotel di Kawasan Jalan Tuparev, Sabtu (28/9). Pelatihan ini, merupakan program Kemendikbudristek melalui program Hibah Bima Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat melalui tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Terbuka (UT), dengan menggandeng FKIP Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon.
Ketua Pelaksana Dr Ardi Dwi Susandi MPd menjelaskan, tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para guru, dalam perumusan modul ajar berdasarkan hasil tes diagnostik kondisi siswa, dan penggunaannya dalam aplikasi PMM.
Karena selama ini, kebanyakan para guru dalam penyusunan modul ajar pada aplikasi PMM, terkesan copy paste bahkan cenderung seragam. Padahal, modul ajar bagi para siswa, mesti disesuaikan dengan karakteristik para siswa di kelas masing-masing.
Para guru SD dari Kecamatan Plumbon tersebut, diberikan materi pelatihan oleh para mentor yang kompeten di bidangnya.
Di antaranya Dr Endang Wahyuningrum MSi, Kaprodi Magister Pendidikan Matetmatika UT, Dr Yumiati MSi, dan Fani Julaeha MPd dari UNU Cirebon
Para pemateri tersebut, berbicara soal tes diagnostik itu seperti apa. Penting bawa saat ini guru harus paham tes diagnostik siswa seperti apa, dan cara menganalisa serta penentuan metode mengajar yang efektif.
Misalnya siswa yang lebih condong ke pembelajaran lewat visualisasi, metode bejalar beserta bahan ajar dam alat peraganya tentu beda dengan modul ajar bagi para siswa yang lebih condong ke pembelajaran verbal.
“Setelah pelatihan teori ini, ada tahapan pendampingan praktik elama satu bulan di satuan pendidikan tongkat SD di Kecamatan Plumbon,” ujar Ardi, diamini anggota Dr Sudirman MPd dan Fani Zulaiha MPd. (azs)