Wilayah perbatasan Gansu-Qinghai di Tiongkok mengalami guncangan hebat akibat gempa bumi, dengan dampak tragis berupa setidaknya 111 korban tewas dan lebih dari 230 orang lainnya mengalami luka-luka.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) memperkirakan kekuatan gempa mencapai Magnitudo 6,1, sementara sumber dari media pemerintah Tiongkok menyebutnya mencapai Magnitudo 6,2. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 35 km dengan pusat gempa berlokasi 102 km barat daya Lanzhou, Ibu Kota Provinsi Gansu, demikian laporan dari EMSC.
Walaupun laporan resmi belum mengindikasikan adanya warga yang hilang, kantor berita Xinhua melaporkan bahwa pusat gempa berada 5 km dari perbatasan dua provinsi barat laut Tiongkok, dan getarannya dapat dirasakan di banyak wilayah Provinsi Qinghai.
Komisi Nasional Tiongkok untuk Pencegahan, Pengurangan, dan Bantuan Bencana bersama Kementerian Manajemen Darurat telah mengaktifkan status darurat bantuan bencana tingkat IV, sebagaimana dilaporkan oleh Xinhua.
BACA JUGA:Ayah Gergaji Jari Anak
Mengingat daerah bencana ini terletak di dataran tinggi dengan cuaca dingin, upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk mencegah potensi bencana tambahan yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor di luar gempa. Linia, Gansu, yang berdekatan dengan episenter gempa, menghadapi suhu ekstrem, mencapai sekitar minus 14 derajat Celcius pada Selasa pagi.
Sementara itu, sebagian besar wilayah Tiongkok sedang merasakan suhu sangat dingin akibat gelombang dingin yang dimulai pekan lalu. Kerusakan secara signifikan terjadi pada infrastruktur kritis seperti air, listrik, transportasi, dan komunikasi, meskipun pemerintah belum memberikan rincian lebih lanjut.
Upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan sedang dijalankan. Sebuah kelompok kerja telah dikirim untuk mengevaluasi dampak bencana serta memberikan panduan bagi operasi bantuan lokal. Analisis awal dari televisi pemerintah CCTV menunjukkan bahwa gempa ini disebabkan oleh patahan naik, sehingga memunculkan keprihatinan akan potensi bahaya tambahan akibat gempa ini. (jpc)