Ratusan calon jamaah haji (calhaj) Kabupaten Kuningan menjalani perekaman Visa Biometrik di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan. Perekaman ini sebagai salah satu syarat administrasi perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci tahun 2024 mendatang.
Para calhaj menjalani pemindaian sidik jari dan wajah menggunakan aplikasi Saudi Visa Bio oleh petugas PLHUT Kemenag Kuningan. Visa Biometrik adalah salah satu proses dalam pembuatan visa yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi bagi orang-orang yang akan melaksanakan ibadah haji maupun umrah.
Hal ini dipaparkan Kasi Layanan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Kuningan H Ahmad Fauzi. Menurut Fauzi, pelayanan Visa Bio ini sudah berjalan sejak Senin (11/12) kemarin. Dalam sehari, perekaman Visa Bio ini melayani sedikitnya 100 calhaj sehingga diperkirakan kegiatan ini masih akan berjalan hingga sepekan ke depan.
"Kegiatan perekaman Visa Bio ini kami lakukan secara bertahap. Sehari paling tidak sebanyak 100 calon haji. Dengan melihat kuota haji tahun lalu yang mencapai 900 orang lebih, dipastikan kegiatan perekaman ini akan berlangsung hingga pekan depan," jelas Fauzi kepada Radar Kuningan, Minggu (17/12).
BACA JUGA:Gagas Rembug Kemenangan Amin di Kota Cirebon
Menyangkut kuota haji Kabupaten Kuningan tahun 2024, Fauzi menerangkan, pihaknya masih menunggu keputusan dari pusat. Namun berdasarkan estimasi data haji tahun 2023 yaitu sebanyak 941 orang, Fauzi memperkirakan untuk pemberangkatan calon haji asal Kuningan tahun depan bisa mencapai 1.000 orang.
"Secara nasional penambahan kuota haji tahun 2024 mencapai 221.000 orang. Kita masih menunggu dari pusat, berapa kuota haji untuk Kabupaten Kuningan dan berapa penambahannnya. Semoga bisa lebih banyak dari tahun kemarin," ungkap Fauzi.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada musim haji nanti akan mengutamakan kesehatan para calon jamaah sebagai syarat utama bisa berangkat ke Tanah Suci. Karena ibadah haji merupakan ibadah fisik yang hanya bisa dilakukan dalam kondisi prima.
Penguatan istita'ah kesehatan menjadi hal yang wajib diperhatikan bagi calhaj yang akan berangkat tahun 2024 nanti. Calon jamaah haji yang sedang sakit seperti stroke berat atau demensia, sangat besar kemungkinan tidak bisa diberangkatkan sekalipun secara finansial dia mampu.
BACA JUGA:Perpisahan, Bupati Majalengka Pamit kepada Wartawan
"Karena haji ini adalah ibadah fisik yang hanya bisa dilakukan saat tubuh dalam kondisi prima," ujar Fauzi.
Fauzi menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan untuk mulai melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para calon jamaah haji asal Kuningan.
"Kami sudah menyerahkan daftar nama calon jamaah haji berdasarkan alamat tempat tinggalnya ke Dinkes Kuningan dan saat ini sudah mulai dilakukan pemeriksaan terhadap para calon haji tersebut di seluruh Puskesmas terdekat," tegas Fauzi.
Kepada para calon jamaah, Fauzi mengimbau untuk menjaga kesehatannya, makan makanan bergizi agar nanti bisa berangkat dan menjalankan ibadah haji dengan lancar. (ags)