“Banyak yang memacu kendaraan agak tinggi. Tapi setelah sampai di lokasi, mereka kaget, akhirnya jatuh karena kendaraan tidak stabil setelah melakukan pengereman mendadak, apalagi tidak ada rambu-rambu,” ujar Muamar.
Bahakan, insiden kecelakaan tunggal itu, sempat dialami seorang temannya yang hendak ke rumah dirinya di Desa Guwa Kidul beberapa waktu lalu. “Itu dialami sama teman saya sendiri,” terang Muamar.
Hal senada disampaikan Sukarman (61). Petani asal Desa Prajawinangun Wetan Kecamatan Kaliwedi mengaku, menggarap lahan pertaniannya persis berada di samping ruas jalan ambles tersebut.
Saat menggarap lahan pertaniannya, dirinya kerap melihat pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan ambles tersebut.
BACA JUGA:Rona dan Sherly Angkat Bicara
Biasanya, kata Sukarman, kecelakaan itu terjadi karena pengendara sepeda motor tidak mau mengalah ketika lalu lintas dari dua arah padat. Terlebih ketika ada kendaraan roda empat yang sudah terlanjur melintas, pengendara sepeda motor tidak mau antre, dan melewati titik tersebut terlebih dahulu.
“Kebanyakan (yang mengalami kecelakaan, red) itu sepeda motor, karena enggak mau nunggu mobil lewat dulu. Tapi mobil angkutan barang juga pernah ada yang terguling disini,” ujar Sukarman. (cep)