Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon telah merilis data inflasi untuk Agustus 2024. Data tersebut menunjukkan bahwa Kota Cirebon mencatat inflasi Year on Year (y-o-y) sebesar 1,18 persen, yang merupakan tingkat inflasi terendah di Jawa Barat pada bulan tersebut.
Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto, menjelaskan bahwa pada Agustus 2024, inflasi y-o-y di Kota Cirebon mencapai 1,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,70. Inflasi y-o-y ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang tercermin dari naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Beberapa kelompok yang mengalami kenaikan tersebut meliputi:
- Kelompok makanan, minuman, dan tembakau: 1,62 persen
- Kelompok pakaian dan alas kaki: 2,50 persen
- Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 0,40 persen
- Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 0,77 persen
- Kelompok kesehatan: 0,23 persen
- Kelompok transportasi: 1,14 persen
- Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: 0,11 persen
- Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,44 persen
- Kelompok pendidikan: 0,76 persen
- Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran: 1,16 persen
- Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya: 2,80 persen
”Pada Agustus 2024, inflasi y-o-y tertinggi tercatat di Kabupaten Subang sebesar 2,90 persen dengan IHK sebesar 108,47, sementara inflasi terendah ada di Kota Cirebon sebesar 1,18 persen dengan IHK sebesar 104,70,” jelas Aris.
Inflasi di Kota Cirebon dipengaruhi oleh beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi. Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi y-o-y pada Agustus 2024 antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), sewa rumah, bensin, sigaret putih mesin (SPM), mie, kentang, mobil, cabai rawit, gula pasir, bawang putih, roti manis, air kemasan, batagor, dan bimbingan belajar.